Selasa, 22 Maret 2011

Google Tuduh Pemerintah China Sengaja Kacaukan akses layanan e-mail Gmail

Google Tuduh Pemerintah China Sengaja Kacaukan akses layanan e-mail Gmail - Google menuduh Pemerintah China sengaja mengacaukan akses layanan e-mail Gmail di negeri tersebut. Beberapa pekan terakhir, pengguna Gmail mengaku kesulitan mengakses layanan paling populer ini.

Padahal, Google sendiri mengatakan tidak memiliki gangguan teknis dengan situs utama Google atau layanan Gmail di China. "Tidak ada masalah teknis. Kami sudah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh," kata Google dalam sebuah pernyataan, Minggu (20/3/2011).

Analis yang melacak perkembangan jejaring mengatakan bahwa Pemerintah China mungkin sengaja mengganggu akses ke Google dan layanan jejaring lainnya sebagai bagian dari kampanye memperketat kontrol internet dan sensor material.

Beijing terkenal telah lama memiliki beberapa sistem kontrol ketat di dunia internet. Apalagi setelah konflik Timur Tengah pecah pada Januari 2011, Pemerintah China semakin mengintensifkan sistem kontrol tersebut.

Setahun sebelumnya, Pemerintah China memang sudah tidak akur dengan Google. Tahun lalu Google memprotes China dengan cara membuka sensor di layanannya setelah menuduh China meretas sistemnya dan mencuri akun Gmail pelanggannya yang terkait aktivis gerakan HAM di negara tersebut. Google akhirnya memutuskan hengkang dari China dan pindah ke Hongkong. Di sana kekuasaan Pemerintah China dalam mengontrol bisa diminimalkan.

Hingga saat ini, mesin pencarian Google dan Gmail masih bisa diakses di China. Namun, pemerintah memiliki kemampuan untuk memblokir mereka. Banyak situs media sosial populer, termasuk YouTube, yang dimiliki oleh Google, serta Twitter dan Facebook, diblokir di sana.

0 komentar:

Posting Komentar