Hal itu diresmikan oleh Linus dalam posting-nya di Linux Kernel Mailing List seperti dikutip detikINET dari Phoronix, Selasa (31/5/2011).
"Saya memutuskan untuk nekat saja dan mulai menyebut versi berikutnya 3.0. Ini akan keluar cukup dekat dengan perayaan 20 tahun, itu cukup jadi alasan buat saya, meski sejujurnya, alasan sebenarnya adalah saya tidak bisa merasa nyaman menghitung hingga 40," ujar Linus.
Angka 40 yang dirujuk Linus adalah versi Linux terbaru yang seharusnya menyentuh angka 2.6.40. Perubahan ini sebelumnya telah didiskusikan Linus di mailing list yang sama.
Sebagai pengelola utama Kernel, Torvalds memang nampaknya punya beberapa 'hak prerogratif'. Termasuk dalam hal ini menetapkan penomoran yang baru. Tapi kali ini ia yakin keputusannya akan disambut baik oleh komunitas.
Sayangnya, papar Torvalds, script dan aturan untuk Makefile tidak bisa didikte seenaknya. Akibatnya kernel saat ini secara teknis akan memiliki nama 3.0.0-rc1 (rc1 adalah release candidate, karena masih belum final).
Torvalds mengatakan masih ada waktu 6-7 minggu untuk melakukan pembersihan script dan lain-lain. Sehingga pada saat rilis final kernel Linux itu bisa dinamai 3.0.
Pria asal Finlandia itu mengingatkan bahwa Linux 3.0 tidak memiliki perubahan besar-besaran. "Tidak ada yang rusak, tidak ada fitur baru yang menakutkan, tak ada macam-macam seperti itu," ujarnya.
Sejak beberapa tahun rilis kernel Linux telah dilakukan berdasarkan waktu dan bukan berdasarkan fitur. Alasan untuk perubahan ini pun dinilai lebih tepat soal waktu, yaitu ulang tahun ke-20.
Beberapa hal yang akan tercakup dalam rilis Linux 3 antara lain termasuk konsolidasi untuk sistem berbasis prosesor ARM, perbaikan Virtual Machine hingga dukungan untuk Kinect (Microsoft Kinect Linux Driver).
"Jadi, tolong berbaikhatilah padaku dan hanya mengirimkan perbaikan yang benar-benar penting. Dan mari kita pastikan rilis berikutnya ini bukan hanya soal nomor yang menarik, tapi juga menghasilkan kernel yang baik. Ok?" ia menandaskan.
0 komentar:
Posting Komentar